• -- Selamat Datang Di Website Resmi PC LDII Cilincing Jakarta Utara -- Selamat Menjalankan Ibadah Puasa -- Sukseskan 5 Sukses Puasa -- Puasa -- Solat Tarawih -- tadarus Alquran -- Itikaf Dan Lailatul Qodar -- Zakat Fitrah --
Jumat, 26 Juli 2024

Tips Mencari Pahala Lailatul Qodar!

Tips Mencari Pahala Lailatul Qodar!
Bagikan

Alhamdulillah perlu rasanya banyak memanjatkan syukur kepada Allah SWT, apalagi setelah memasuki 10 hari yang akhir dari Ramadan 1431 H. Jika dianalogikan dengan perlombaan, 10 hari yang akhir dari Ramadan merupakan saat-saat penentuan keberhasilan di dalam meraih kemenangan.

Sebagai hari-hari penentuan, 10 hari terakhir Ramadan ada baiknya diisi dengan lebih upgrade amal ibadah kepada Allah sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Shollallohu alaihi Wasallam dan tidak terlarut dalam kesenangan duniawi.

Apalagi pada masa ini ada satu malam yang seharusnya dicari oleh seluruh umat Islam, Lailatul Qodar. Saking besarnya keutamaan yang diberikan oleh Allah bagi yang mendapatkannya, yaitu pahala lebih baik dari malam 1.000 bulan.

Disebut malam 1.000 bulan (Lailatul Qodar) merupakan malam yang penuh kemuliaan yang diberikan kepada umat Nabi Muhammad SAW.

Kisah ini diriwayatkan dari Ali bin Urwah, dia berkata: “Suatu hari Rasulullah bercerita tentang empat orang dari Bani Israil yaitu Nabi Ayyub, Nabi Zakaria, Hizqil dan Yusya’ bin Nun. Mereka beribadah kepada Allah selama 80 tahun dan tidak pernah berbuat maksiat sekejap mata pun. Para sahabat menjadi heran dan kagum mendengar cerita tersebut.

Kemudian Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah lalu dia berkata: “Wahai Muhammad, umatmu terheran-heran kepada mereka yang telah beribadah selama 80 tahun dan tidak pernah berbuat maksiat sekejap mata pun, ketahuilah bahwa Allah telah menurunkan sebuah surat yang lebih baik daripada apa yang mereka lakukan.” (wicak/lines)

Kemudian Malaikat Jibril membacakan surat Al-Qodar kepada Rasulullah. Lalu Malaikat Jibril berkata: “Ini lebih utama daripada apa yang dikagumkan olehmu dan umatmu.” Akhirnya Rasulullah dan para sahabat menyambutnya dengan senang hati.” (HR Ibnu Abi Hatim).

Dari hadis tersebut tersirat bahwa bagi umat Nabi Muhammad SAW diberi oleh Allah sebuah kesempatan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih mulia dari apa yang telah dilakukan oleh empat hamba Allah yang selalu beribadah dan tidak pernah melanggar selama 80 tahun.

Caranya adalah menemui malam Qodar dan beribadah dengan sungguh-sungguh di malam itu yang hanya turun satu hari di dalam setiap Ramadan.

Lailatul Qodar merupakan malam yang penuh keberkahan dan keagungan Illahi, yang mana amal dan ibadah yang dilakukan oleh umat Islam pada malam tersebut oleh Allah diberikan pahala lebih baik daripada amal ibadah seribu bulan.

Pada malam Qodar juga ditentukan bagi manusia takdir yang dibawa oleh para malaikat. Sebagaimana firman Allah di dalam QS. Al-Qodar: 1-5, yang artinya:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Quran pada malam Qodar; Dan tahukah kamu apakah malam Qodar itu?; Malam qodar itu lebih baik dari 1.000 bulan; Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan; Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. “

Sungguh merupakan kebahagiaan yang sangat besar jika kita dapat menjumpai malam dengan keutamaan 1.000 bulan di dalam Ramadan tahun ini.

Bagaimana agar kita dapat menjumpai malam Qodar?
Di dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya aku bermimpi diperlihatkan tentang malam Qodar namun kemudian aku dilupakannya, maka carilah Lailatul Qodar di dalam sepuluh malam yang akhir.” (HR Bukhari).

Selanjutnya, Rasulullah telah memberi contoh kepada kita semua tentang amalan yang selalu dilakukan oleh beliau di dalam 10 hari terakhir Ramadan, yaitu dengan melakukan i’tikaf.

I’tikaf adalah berdiam diri di masjid, melakukan ibadah dan menahan dirinya untuk keluar masjid. Selama i’tikaf di masjid, kita dapat beribadah yang kita mampu seperti salat sunah, tadarus Al-Qur’an, berdzikir dan berdo’a. Semua itu sekaligus berniat untuk mencari pahala malam 1.000 bulan (Lailatul Qodar).

Di dalam sebuah riwayat dari Aisyah dia berkata: “Ketika masuk sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan, Rasulullah mengencangkan kain sarungnya dan menghidup-hidupkan waktu malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR Bukhari).

Para sahabat banyak memperdebatkan ‘Kapan malam penuh berkah diturunkan oleh Allah?’

Ada sejumlah riwayat yang mengatakan bahwa malam 1.000 bulan turun pada malam yang ganjil dari 10 hari terakhir Ramadan. Namun demikian apakah malam ganjil menurut perhitungan manusia itu sama dengan apa yang ditentukan Allah? Wallahu a’lam!

Untuk itu, agar dalam bulan Ramadan tahun ini mendapatkan peluang memperoleh pahala malam 1000 bulan, cara yang paling afdhol adalah melakukan i’tikaf setiap malam di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.
Dengan demikian, kapan pun Lailatul Qodar turun, Insya Allah kita selalu dalam keadaan beribadah kepada Allah serta akan mendapatkan keutamaan dan pahala malam 1.000 bulan.

Bertemu malam 1.000 bulan, sungguh suatu kesempatan yang tidak boleh dilepaskan karena rata-rata umur umat Nabi Muhammad SAW hanyalah sekitar 60-65 tahun. Selain itu, belum tentu tahun depan kita masih akan bertemu dengan bulan Ramadan kembali.

Mari kita makmurkan setiap masjid dengan kegiatan i’tikaf dalam rangka mencari malam 1.000 bulan pada Ramadan tahun ini.

SebelumnyaHai Para Istri, Izinkan Suami Mencari SurganyaSesudahnyaPenjelasan Dan Doa QUNUT WITIR
Luas Tanah300 m2
Luas Bangunan200 m2
Status LokasiMASJID JAMI dan AULA KANTOR PC LDII CILINCING
Tahun Berdiri1990