Peran Ilmuwan dan Sains Islam Dalam Membentuk Peradaban Dunia (2)
Negeri Orang-orang Yunani
Salah satu ilmuwan Islam pertama, HUnayn ibnu Ishaq menulis tentang perjalannya ke bilad-al-Rum (kerajaan Byzantium) yaitu yang kita kenal sekarang sebagai negeri orang-orang Yunani. Dia memepelajari bahasa Yunani agar bisa membaca manuskrip-manuskrip ilmiah yang pada akhirnya dia terjemahkan pula kedalam bahasa arab.
Negeri orang-orang Yunani baginya adalah bagaikan Asia Minor yang ber-bahasa Yunani dengan ibu kotanya Konstantinopel dimana kebudayaan Yunani-Romawi klasik bisa bertahan selama ratusan tahun setelah runtuhnya kota Athena dan Roma kuno.
Sekitar awal millennium pertama SM telah terjadi migrasi besar-besaran yang membawa orang-orang Yunani dari tanah asal mereka di sisi tenggara Eropa menyeberangi laut Aegea ke pantai barat Asia Minor dan pulau-pulau pesisirnya. Tiga suku etnis Yunani yang ikut dalam migrasi tersebut yaitu bangsa Aiolia ke arah utara sejauh sampai ke Hellespoint, lalu di sebelah selatan ada bangsa Ionia dan lebih jauh lagi ke selatan adalah orang-orang suku Doria. Bersama-sama mereka memajukan budaya Hellenikm dimana bangsa Aioloa melahirkan penulis-penulis puisi lirik seperti Sappho dan Alkaios, dan orang-orang Ionia melahirkan beberapa filsuf natural terkenal yaitu Thales, Anaximander dan Anaximenes, sedangkan orang-orang Doria memperkenalkan sosok Herodotus, sang Bapak Sejarah ternama.
Herodotus menceritakan bila kota-kota Ionia mampu mengatur diri sendiri dalam sebuah konfederasi yang disebut Panionic League, yang di dalamnya termasuk pulau-pulau Samos dan Chios dan 10 kota di daratan Asia Minor seberangnya yaitu Phocaea, Clazomenae, Erythae, Teos,Lebedus,Colophon,Ephesus,Priene,Myus dan Miletus. Miletus sangat hebat disbanding kota-kota lain dan terkenal dengan penjelajahan lautnya sehingga berhasil menemukan koloni-koloni di sekitar laut Hitam, sepanjang Hellespont dan sekitar delta sungai Nil.
Miletus juga melahirkan tokoh-tokoh terkenal yaitu Thales, Anaximander dan Anaximenes yang masyhur di sepanjang pertengahan pertama abad ke-6 SM. Aristoteles menyebut mereka sebagai physikoi atau fisikawan yang berasala dari bahasa Yunani physis yang artinta ‘alam’. Istilah physikoi ini untuk membedakan mereka dengan intelektual yang lebih dahulu muncul yaitu theologoi atau ahli teologi, karena mereka adalah orang-orang pertama yang mencoba menjelaskan fenomena alam berdasarkan dasar-dasar natural dan bukannya pendekatan supranatural. (WD)